Pages

Selasa, 06 Agustus 2013

HISTORY OF MUSICAL INSTRUMENT ANGKLUNG

HISTORY OF MUSICAL INSTRUMENT ANGKLUNG
SEJARAH ALAT MUSIK ANGKLUNG


Angklung is a traditional musical instrument from West Java, made ​​of bamboo, which sounded shaken by (the sound caused by the clash of bodies bamboo pipes) so as to produce the sound that vibrates in the arrangement of tones 2, 3, to 4 tones in every size, whether large and small. Barrel (tone) musical instrument Angklung as Sundanese traditional music is mostly salendro and pelog.

The type of bamboo used as the instrument is awi wulung (black bamboo) and awi friend (white bamboo). Prototype for a musical instrument angklung; each tone (barrel) is generated from the sound tube-shaped bamboo wilahan (bars) each segment of bamboo from small to large.

Angklung is a musical instrument from West Java. Angklung gubrag in Jasinga, Bogor, is one that is still alive since more than 400 years ago. Begins its emergence from rice rites. Angklung created and played to lure Dewi Sri down to Earth so that the people of the rice plant thrives.

Known by the Sundanese since the time of the Sunda kingdom, of which as penggugah spirit in battle. Angklung function as pumping continues to feel the spirit of the people still came to the colonial period, that's why the Dutch East Indies government had banned the use angklung, the ban could make angklung popularity declined and only played by children at that time.



Angklung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.
Adapun jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah awi wulung (bambu berwarna hitam) dan awi temen (bambu berwarna putih). Purwa rupa alat musik angklung; tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk wilahan (batangan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.
Angklung merupakan alat musik yang berasal dari Jawa Barat. Angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke Bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text